Slide

1 / 11
Silat Seruling Dewata
2 / 11
Silat Putri di Puncak Watukaru tahun (2016)
3 / 11
Pendekar Seruling Dewata Bali
4 / 11
Silat Putra di Puncak Watukaru tahun (2016)
5 / 11
Silat Putra di Puncak Watukaru
6 / 11
Ketua Aliran Silat Bali Kuno
7 / 11
Bersama Sesepuh Generasi IX
8 / 11
Siswa SD berlatih Silat Bali Kuno
9 / 11
Anak-anak berlatih Silat Bali Kuno
10 / 11
Latihan Gabungan
11 / 11
Latihan Gabungan Sabuk Hitam (Slimed Ireng)

Konsep Perguruan Seruling Dewata

 Mengenal Perguruan Silat Seruling Dewata

Memperkenalkan Perguruan Seruling Dewata, berarti meperkenalkan suatu segi dari Ilmu Tata Keilahian, Ilmu Tata Gerak, Ilmu Olah Kanuragan “Tradisional Bali“,untuk dapat mengenal lebih jelas tentang Perguruan Silat Seruling Dewata tersebut, kita perlu meninjau dari sejarahnya yang sebagian besar masih bersifat Legendaris dan Misterius. Perguruan Silat Seruling Dewata menerapkan suatu sistim falsafah yang sangat tinggi dan dalam yang hakekatnya berfokuskan pada ajaran “Cinta Kasih dan Kasih Sayang“ yaitu : “Kasih Sayang tanpa kekuatan adalah Kelemahan”, “Kekuatan tanpa Kasih Sayang adalah Kekejamam” dan “Kekuatan dengan Kasih Sayang adalah Kemenangan & Kejayaan“.

Prinsip “Rua –Bhineda, Tat -Twan Asi, Manunggal, Lingkaran “

Prinsip Rua Bhineda : “Dalam segala apa di alam semesta ini terdapat dua unsur yang berbeda berlawanan ( Rua Bhineda ), Rua Bhineda dalam ilmu silat adalah : keras lembek, lurus-Bengkok, Atas-Bawah, Kiri-Kanan, Depan Belakang, Cepat Lambat. Diantara Menelan dan Memuntahkan, Membuka-Menutup, terdapat kekerasan dan Kelembutandan seterusnya.”
Prinsip Tat Twan Asi “Tat Twan Asi berarti Aku Adalah Kamu/Engkau, menyerang orang lain berarti mnyerang diri sendiri , setiap menyerang harus siap menerima serangan , demikian pula setiap diserang harus siap melancarkan serangan dst “
Prinsip Manuggal“ Manunggal berarti menyatu, menyatukan segala unsur, menyatukan segala perbedaan, sehingga menjadi selaras, diam sesungguhnya bergerak, kosong sesungguhnya berisi, mati sesungguhnya hidup, lambat sesungguhnya cepat, belakang sesungguhnya depan, enteng sesungguhnya berat, kasar sesungguhnya lembut, kiri sesungguhnya kanan, luar sesungguhnya dalam dst“
Prinsip Lingkaran “atas –bawah, ujung-pangkal bisa bersatu, kelihatannya tiada batasnya, tangan kaki maju berbarengan, yang lurus menghantam yang miring , meskipun segalanya merupakan lingkaran tetapi lingkaran itu ada perbedaannya yaitu tinggi rendahnya, maju mundurnya, keluar-masuknya, demikian juga terdapat lingkaran besar-lingkaran kecil-lingkaran berdiri-lingkaran miring-lingkaran berwujud –lingkaran yang tidak berwujud dst.


Lima (5) konsep Perguruan :
  1. Konsep Mitologi
  2. Konsep Manusia dan Alam
  3. Konsep Ilmu Tata Gerak
  4. Konsep Ilmu Pengobatan
  5. Konsep Konsep Ilmu Samadhii

Delapan (8) pokok utama yang terdapat dalam Perguruan Seruling Dewata :
  1. Pemanasan Umum atau Ilmu Melemaskan Tulang
  2. Gerakan Dasar Umum ( termasuk didalamnya diperkenalkan Senam Pemula, serta Geraman )
  3. Jurus Dasar ( terdiri dari 5 Jurus dasar )
  4. Jurus Inti ( terdiri 72 Jurus tertinggi dari Puncak Watu Karu, saat ini dikembangkan cabang yang ke 73 ( Meditasi Kanda Pat ) dan cabang ke 74 ( Yoga Watukaru )
  5. Ilmu Senjata
  6. Ilmu Pengobatan
  7. Ilmu Tenaga Dalam
  8. Ilmu Tenaga Bathin