Slide

1 / 11
Silat Seruling Dewata
2 / 11
Silat Putri di Puncak Watukaru tahun (2016)
3 / 11
Pendekar Seruling Dewata Bali
4 / 11
Silat Putra di Puncak Watukaru tahun (2016)
5 / 11
Silat Putra di Puncak Watukaru
6 / 11
Ketua Aliran Silat Bali Kuno
7 / 11
Bersama Sesepuh Generasi IX
8 / 11
Siswa SD berlatih Silat Bali Kuno
9 / 11
Anak-anak berlatih Silat Bali Kuno
10 / 11
Latihan Gabungan
11 / 11
Latihan Gabungan Sabuk Hitam (Slimed Ireng)

Meditasi Kandapat

Tuntunan Meditasi Kanda Pat





Asal Usul Kanda Pat

Mendapatkan kekuatan gaib yang terdapat dalam himpunan buku Kanda Pat seseorang harus mendapatkan penugrahan dari Dewa Siwa ( Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa ), Dewi Durga, Hyang Saraswati, serta Para Sesepuh Perguruan Seruling Dewata, permohonan panugrahan ini harus dilakukan oleh salah seorang sesepuh yang memiliki garis Perguruan yang murni dalam Parampara Paiketan Paguron Suling Dewata agar mendapatkan kesidhian dalam melaksanakan meditasinya, karena Para Sesepuh Paiketan Paguron Suling Dewata pada jaman dahulu mendapatkan tuntunan Meditasi Kanda Pat dari Dewa Siwa ( Hyang Widhi ) serta mendapatkan panugrahan teori Kanda Pat yang terdapat dalam 18 Kanda Pat dari Tuhan sebagai Dewi Durga serta mendapatkan bimbingan secara langsung dalam pelaksanaan meditasi kanda Pat dari Hyang Saraswati . Para siswa pada generasi berikutnya yang melakukan Meditasi Kanda Pat harus mendapat panugrahan , tuntunan dan perlindungan serta panyupatan dari Para Sesepuh Perguruan Seruling Dewata agar medapatkan keberhasilan salam melakukannya , ( disadur dari buku serial Kanda Pat , Meditasi MaduKama , ditulis oleh sesepuh Generasi IX, Ki Nantra ) Tuntunan meditasi Kanda Pat mempelajari 18 Kanda Pat, dan 55 bentuk meditasi ), tuntunan meditasi Kanda Pat didirikan di Desa Kukuh, Kerambitan, Bali, tanggal Februari 2004 ).

Bali yang merupakan salah satu pusat spiritual dunia, berbagai alirang spiritual dan kebathinan tumbuh dan berkembang di pulau Dewata ini. salah satunya adalah Kanda Pat, yang merupakan ilmu kebathinan khas Bali yang didalamnya menguraikan tentang berbagai teori tentang kehidupan manusia dari awal sampai akhir kehidupannya serta berbagai kekuatan yang diberkahi Dewa untuk melindungi manusia dari berbagai macam ganggua. hampir semua dukun , balean, dalang, pemangku dan lain lain, mendapatkan kekuatan bathinnya dari hasil berlatih ilmu yang bersumber dari Kanda Pat. Namun sebagian dari mereka sangat jarang yang mengetahui tentang asal usul Kanda Pat tersebut. kalaupun tahu hanyalah sepenggal sepenggal dan biasanya mengatakan bahwa Kanda Pat merupakan warisan peninggalan leluhurnya yang sakti mandraguna. 

Pada umunya masyarakat di Bali mengenal 4 macam Kanda Pat yaitu :

  1. Kanda Pat Bhuta 
  2. Kanda Pat Rare
  3. Kanda Pat Sari
  4. Kanda Pat Dewa.

Ada pula sebuah aliran kepercayaan yang sangat terkenal di Bali yang anggotanya hampir menyebar di seluruh Indonesia yaitu Perguruan Sapta Kanda Pat Dharma Murti yang menyebut ilmunya bersumber dari 7 ( tujuh ) Kanda Pat menyebutkan ada 7 macam Kanda Pat yaitu : 

  1. Kanda Pat Bhuta
  2. Kanda Pat Rare
  3. Kanda Pat Nyama
  4. Kanda Pat Dewa
  5. Kanda Pat Subiksa
  6. Kanda Pat Sari
  7. Kanda Pat Moksa ( menurut majalah Bianglala edisi I ( mutiara spiritual Bali )

Sementara itu menurut Parampara dalam Perguruan Seruling Dewata mengenal 18 Kanda Pat , adapun ke 18 Kanda Pat terseburt adalah :

  1. Kanda Pat Madu Kama
  2. Kanda Pat Sari
  3. Kanda Pat Rare
  4. Kanda Pat sari
  5. Kanda Pat Nyama )
  6. Kanda Pat Manusa Prakerti
  7. Kanda Pat Muka
  8. Kanda Pat Pengarada
  9. Kanda Pat Krakah
  10. Kanda Pat Presanak
  11. Kanda Pat Madu Pemurtian
  12. Kanda Pat Keputusan
  13. Kanda Pat Pasuk Wetu
  14. Kanda Pat Subiksa
  15. Kanda Pat Suksma
  16. Kanda Pat Moksa
  17. Kanda Pat Dewa
  18. Kanda Pat Tanpa Sastra

( informasi selanjutnya silahkan hubungi Pesraman Seruling Dewata agar mendapat penjelasan lebih rinci mengenai Kanda Pat )

adapun ke 18 ( delapan belas ) Kanda Pat ini diperoleh dari usaha semadhi yang dilakukan olah 21 orang yogi dari Perguruan Seruling Dewata yang di perintahkan langsung oleh sesepuh Generasi II , Ki Mudra sekitar saka warsa 796 , adapun ke 21 ( dua puluh satu ) yogi namanya disebutkan dibawah ini , adapun tujuan ke 18 Yogi ini melakukan meditasi selama 18 hari tanpa makan dan minum adalah untuk mendapatkan rahasia serta kekuatan gaib agar bisa mengimbangi serta mengalahkan Sekta Durga dan Bairawa yang telah berkembang di masyarakat Bali Dwipa saat itu yang hampir semuanya bersifat merusak dan negatif.

akhirnya setelah melakukan meditasi yang khusyuk , tekun tahan terhadap godaan , serta melihat kesungguhan hati semua Yogi tersebut , mereka semuanya akhirnya mendapatkan anugrah oleh Betari Durga serta Dewa Siwa , Para Yogi ( 18 orang ) yang mendapatkan penugrahan dari Betari Durga maupun Betara Siwa ( 3 orang ) setelah melakukan meditasi dan semadhi selama 108 hari agar mendapatkan rahasia kekuatan bathin yang mampu menanggulangi kekuatan sesat para penganut Sekte Durga dan Sekte Bairawa yang saat itu berkembang sangat pesat di Bali Dwipa , adapun para Yogi Paiketan Paguron Suling Dewata yang mendapatkan penganugrahan Kanda Pat dari Betari Durga adalah sebagai berikut :

  1. Ki Dangka ( Kanda Pat Madu Kama ) 
  2. Ki Umbalan (Kanda Pat Sari )
  3. Ki Sadra ( Kanda Pat rare )
  4. Ki Bakas ( Kanda Pat sari )
  5. Ki Teleng ( Kanda Pat Nyama )
  6. Ki Juntal ( Kanda Pat Manusa Prakerti )
  7. Ki Wirat ( Kanda Pat Muka )
  8. Ki Manggal ( Kanda Pat Pengaradan )
  9. Ki Wirada ( Kanda Pat Krakah )
  10. Ki Reka ( Kanda Pat Presanak )
  11. Ki Dangki ( Kanda Pat Madu Pemurtian )
  12. Ki Biksa ( Kanda Pat Keputusan )
  13. Ki Ruga ( Kanda Pat Pasuk Wetu )
  14. Ki Manot ( Kanda Pat Subiksa )
  15. Ki Darja ( Kanda Pat Suksma )
  16. Ki Bergu ( Kanda Pat Moksa )
  17. Ki Jaka (Kanda Pat Dewa )
  18. Ki Canging ( Kanda Pat Tanpa Sastra )

kadang kadang satu Kanda Pat memiliki beberapa nama yang berbeda namun isinya sama. Kanda Pat ini berisikan berbagai teori tentang kehidupan manusia dari awal kehidupan sampai akhir kehidupan serta berbagai kekuatan yang di berkahi Dewa untuk melindungi diri dari berbagai gangguan.

ke 18 ( delapan belas yogi ini di diksa atau di inisiasi oleh Betari Durga ) , sementara untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan seperti misalnya menyalah gunakan ajaran Kanda Pat yang telah diturunkan oleh Betari Durga, akhirnya Betara Siwa segera memberikan Panugrahan kepada 3 orang Yogi lainnya yaitu : 

  1. Ki Bagus
  2. Ki Meranggi
  3. Ki Bantiran 

di berikan " Tuntunan Samadhi kanda Pat ", untuk menuntun orang yang mempelajari Kanda Pat agar tidak salah jalan serta salah arah. jadi tentang Kanda Pat kelengkapannya ada " Teori Kanda Pat " sebanyak 18 macam Kanda Pat yang diturunkan oleh Betari Durga dan ada " Tuntunan Samadhi Kanda Pat ", yang diturunkan oleh Betara Siwa yang berisikan pedoman, panduan , tata cara berlatih Kanda Pat agar tidak " Sesat " dan " Salah Arah " .

sementara ada tiga Yogi yang mendapatkan penganugrahan Tuntunan Semadhi Kanda Pat dari Hyang Siwa adalah sebagai berikut :

KI Bagus, Ki Meranggi dan Ki Bantiran.

berikut penulis akan mencoba mengenalkan beberapa jenis meditasi Kanda Pat :

1. Meditasi Kanda Pat Madu Kama

Kanda Pat Madu Kama terdiri dari 21 bentuk meditasi dan dari 21 bentuk meditasi kebanyakan yang besifat negatif dan sementara ada 3 ( tiga ) meditasi lainnya yang yang berisfat positif yaitu ( Meditasi Kanda Pat Madu Kama, Meditasi Kanda Pat Panunggalan Semara, dan Meditasi Kanda Pemutus Semara ) ketiganya yang harus dikuasai agar tidak bisa di ganggu oleh mereka yang menguasai 18 kanda Pat Madu Kama yang sifatnya negatif , salah satu Kanda Pat Madu Kama yang bersifat positf adalah Meditasi Kanda Pat Madu Kama, berikut penulis akan memberikan dan mengenalkan salah satu Meditasi Kanda Pat Madu Kama yang penulis sadur dari Serial Kanda Pat seri II, Meditasi Kanda Pat Madu Kama yang ditulis oleh Sesepuh Generasi II, Ki Nantra. dalam buku teori Kanda Pat Madu Kama dijelaskan bahwa kita sebagai manusia sebenarnya sudah ada sejak orang tua kita baru menginjak remaja, pada waktu itu kita berwujud Cinta Kasih ( Smara ), inti sari penjelasannya adalah sebagai berikut : ketika Bapak kita masih teruna ( muda ), dan ibu masih teruni ( muda ), ketika itu kita sebagai manusia sudah ada dalam wujud Sang Hyang Smara dan dengan kekuatan Cinta Kasih ( Smara ), kita mempersatukan keduanya, sehingga kemudian antara Bapak dan Ibu yang masih remaja ( taruna - taruni ), mulai muncul rasa saling tertarik satu sama lainnya, dilanjutkan dengan bercakap cakap dan saling bertegur sapa, serta mengungkapkan rasa cinta kasih , yang nantinya di lanjutkan ke jenjang pernikahan , setelah melalui proses pernikahan tentunya dilanjutkan dengan keduanya melakukan hubungan intim berdasarkan cinta kasih sejati yang sering disebut dengan " Mada Kama atau Kama Lulut " semua proses tersebut diatas diceritakan secara lengkap dalam buku Kanda Pat Madu Kama, yang mana inti sari dari semuanya itu adalah Cinta Kasih dan Kasih Sayang yang disebut Smara. kekuatan cinta kasih ( smara ) dapat merubah orang jahat menjadi baik demikian juga dapat merubah orang baik menjadi jahat. kekuatan cinta kasih dapat membuat orang takut menjadi berani dan begitu pula sebaliknya dapat membuat orang yang berani menjadi penakut. kekuatan cinta ( smara ) dapat membuat orang yang malas menjadi rajin atau sebaliknya orang yang rajin tiba tiba menjadi malas , cinta ( smara ) bisa orang yang kuat menjadi lemah atau begitu pula sebaliknya orang yang lemah tiba tiba menjadi kuat , kekuatan cinta dapat membuat orang yang pendiam menjadi banyak bicara atau sebaliknya orang yang banyak bicara menjadi sedikit bicara atau pendiam, kekuatan cinta dapat membuat orang sehat menjadi sakit atau sebaliknya orang yang sakit menjadi sehat, Kekuatan cinta ( smara ) dapat membuat orang yang bermusuhan menjadi bersahabat dan sebaliknya orang yang bersahabat menjadi bermusuhan. kekuatan cinta dapat membuat orang yang waras menjadi gila dan sebaliknya orang yang gila menjadi waras, dan tentu banyak lagi lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sering kita temui di masyarakat.
Meditasi II dari Tuntunan Meditasi Kanda Pat yang dinamakan Meditasi Madu Kama bertujuan menguatkan atau meningkatkan kekuatan Cinta Kasih ( Smara ) mengarahkan hal hal yang positif pada diri manusia serta menekan dan memunaskan hal hal yang bersifat negatif pada diri manusia dan pada puncaknya kekuatan ( tenaga ) Cinta Kasih ( smara ini ), diarahan untuk membuat " Dewa Sih, Manusa Sih, Bhuta Sih, Gumatap Gumitip Sih, Kumangkang Kumingking Sih ", kekuatan cinta kasih ( Smara ) , membuat semuanya sih pada diri kita, tidak mengganggu kita, bahkan semuanya muncul keinginan melindungi diri kita dari pelbagai gangguan serta menolong kita saat di butuhkan.

`Mantram Meditasi Kanda Madu Kama :

.........Sanghyang Smara Reka..megenah ring .Siwa Dwara, Sanghyang smara Renes megenah Ring Netra, Sanghyang Smara Lana megenah ring Karna, Sanghyang Smara Gina magenah ring tangan., sanghyang smara ratih megenah ring cangkem ..........................dan seterusnya

mantram Meditasi Kanda Pat Penunggalan Smara :

Ong...............niat ingsut ngrangsukang yoga semadhi Panuggalan smara, patunggengan Sang Hyang Semara Ratih. Mogi mogi jabang bayini sianu kara jabang bayine sianu matunggalan dadi siji....................................................., Prabaya daya panunggalan smara humancar ring dasa penjuru mileh.............................dst.

Meditasi Panunggalan Semara , melalui meditasi Kanda Pat Penuggalan Semara kita mengarahkan " kekuatan cinta kasih dan kasih sayang " atau " Bayuning Smara " yang terhimpun melalui Meditasi Madu Kama. untuk memperkuat tali ikatan Cinta Kasih dan Kasih Sayang pasangan suami istri atau calon suami istri, mencegah terjadinya perselingkuhan, mencegah perceraian, memusnahkan guna guna yang mempengaruhi salah satu pasangan . segalanya tidak berarti apa apa jika suami istri kacau, hancur karena perselingkuhan atau perceraian, apa itu harta kekayaan, kesehatan, semuanya tidak berarti lagi jika keluarga kacau. Meditasi Penunggalan Smara ini adalah cara menjaga keutuhan atau kerukunan keluarga, pemunah berbagai guna guna, pagedeg, pemalas dsb.

Mantram Meditasi Pemutus Smara :

Ong ..............Namao Siwa Ya...........,Ong niat ingsun ngrangsukang yoga Samadhi Pemutus Smara, Prabawa daya Pemutus Semara muncrat mumbul anyaputin jagat Bhuana anerus mapupul maring raga.............................amancut amutus sehananing gamia gemana, anyolong semara...........dst

Meditasi Pemutus Semara , melalui Meditasi Kanda Pat Pemutus Smara mengajarkan kepada siswa berlatih mengarahkan Cinta Kasih dan Kasih Sayang atau " Bayuning Smara ", untuk memutuskan " Hubungan Cinta Kasih Sumbang atau Menyimpang "yang emmbuat leteh atau sebel Desa Pekraman atau Klesa Desa, sekaligus menyucikan desa pekraman dari keletehan. kekuatan penyucian Meditasi Pemutus Smara ini setara dengan upakara " Prayascitaning Gumi ", adapun hubungan cinta Sumbang atau Menyimpang yang dapat diputuskan oleh Meditasi Pemutus Semara ini diantaranya : Gamai Gemana = Hubungan cinta antara anak dengan orang tua , Salah Timpal = hubungan intim dengan binatang , Nyolong Smara = Perselingkuhan, Arabining Wong Arabi = memperistri orang yang sudah berisitri, Angrusak Kanyaka = Memperkosa Gadis, Sira Apadu Muka = Hubungan intim Sejenis wanita dengan wanita ( lesbian ), Sira Magait = Hubungan sejenis laki laki dengan laki laki ( Homoseksual ), Kakung Jaruh dan Wadon Jaruh = kakek atau Nenek yang suka mencari pemuda atau gadis, Kamaning Layon = Hubungan intim dengan Mayat, Kamatarutinuwuh = Hubungan intim dengan pohon atau tumbuh tumbuhan, Kamararekumara = hubungan intim dengan anak di bawah umur,,,,,dsb.

2. Meditasi Kanda Pat Butha

Kanda Pat Bhuta terdiri dari 27 bentuk meditasi , dari 27 bentuk meditasi tersebut kebanyakan bersifat negatif atau merusak, sementara 3 ( tiga ) yang baik yaitu ( Meditasi Kanda Pat Somyaning Butha , Meditasi Kanda Pat Penundung Butha dan Meditasi Kanda Pat Pemrelina Butha ) , ketiga Meditasi Kanda Pat Bhuta yang baik ini harus di kuasai agar tidak bisa ganggu oleh mereka yang menguasai Kanda Pat Bhuta yang bersifat negatif .Menurut tutur yang terdapat dalam pustaka suci bahwasanya di dalam raga manusia terdapat unsur kekuatan Dewa dan unsur kekuatan Butha dan apa yang terdapat di Buana Agung ( alam Semesta ), juga terdapat dalam Buana Alit ( diri kita ), sebaliknya juga begitu, salah satu diantara tersebut adalah tentang Butha, bahwasanya didalam diri manusia terdapat Butha begitu juga di Buana Agung atau Alam Semesta yang bahkan jumlah butha di Buana Agung jemlahnya ribuan jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang ada di dalam diri manusia atau dalam buana alit. sedikit pengetahuan Bhuta yang ada dalam diri manusia ( Buana Alit ) dan Butha yang ada di alam semesta ( Bhuana Agung ), di jelaskan dalam Pustaka Kanda Pat Bhuta sebagai berikut : pada saat manusia berada didalam kandungan ( duk manusa kantun ring telengin cecupu manik ), kita memiliki empat saudara sejati " Catur Sanak ", yang bernama I Anta - I Preta - I Kala - I Dengen . selanjutnya ketika manusa lahir : I Dengen menjadi Yeh Nyom selanjutnya menjadi I Bhuta Petak , selanjutnya menjadi I Bhuta Janggitan selanjutnya menjadi I Bhuta Anggapati, Sedangkan I Kala menjadi Getih selanjutnya menjadi I Bhuta Abang selanjutnya menjadi I Bhuta Karuna selanjutnya menjadi I Bhuta Merajapati , sedangkan I Preta menjadi Lamas selanjutnya menjadi I Bhuta Ireng selanjutnya menjadi I Bhuta Taruna selanjutnya menjadi I Bhuta Banaspati, sedangkan I Anta menjadi Ari Ari selanjutnya menjadi Bhuta Kuning, selanjutnya menjadi Bhuta Lembukania, selanjutnya menjadi Bhuta Banaspati...... , disamping bhuta yang ada didalam diri manusia ( Bhuana Alit ), juga terdapa Bhuta Kala yang ada di alam semesta ( Bhuana Agung ), malahan jumlahnya jauh lebih banyak dari pada yang ada di Bhuana Alit , Bhuta yang ada di alam semesta jumlahnya ribuan dan di pimpin oleh 108 Butha dan 108 Kala , 108 Bhuta ( diantaranya adalah Bhuta Bucari, Bhuta Ulu Singa, Butha Ulu Gajah, Bhuta Ulu Wresabha , Butha Ulu Sliwah , Bhuta Kalika , Bhuta Basang Basang , dan yang lainnya , sementara 108 Kala ( diantaranya adalah Sang Kala Bucari, Sang Kala Dangastra , Sang Kala Mreka , Sang Kala Sada , .Sang Kala Guna Guna , dan yang lainnya ) , berikut penulis memberikan sekelumit cuplikan Mantram yang terdapat dalam Meditasi tersebut di atas :

Mantram Meditasi Somyaning Bhuta

Ong....................Namo Siwa Ya............Ong Niat ingsun ngrangsukang Yoga Samadhi Somyaning Bhuta kang Marisomya watek para bhuta kala kabeh, Ong sanak ngulun I Dengen mawak yeh Nyom matemahan Bhuta Petak, matemahan Bhuta Janggitan, matemahan Bhuta Aggapati magenah ring kulit.............................dst, lah ta sira pada metusaking adnyana mapupul to sira ring uluhati anerus ring kuncit,,,,anerus ring selaning ...............................dst.

Melalui meditasi Tuntunan Semadhi Kanda Pat yang dinamakan Meditasi Somyaning Butha ini kita di latih memupuk , menumbuhkan , meningkatkan unsur kekuatan Butha yang ada dalam diri manusia kemudian di arahkan untuk sesuatu yang berguna bagi kehidupan yaitu untuk : 1 ) Menyomyakan Butha ( berdamai dengan Butha ), 2 ) menyucikan berbagai pekarangan , abian , tegalan , carik / sawah , 3 ) penyucikan perumahan ( pomahan )

sejak jaman dulu para Yogi atau Pertapa menyomyakan Bhuta dengan menggunakan sarana tertentu , ada yang menggunakan sarana " pemusatan pikiran atau samadhi ", bagi kelompok pertapa yang kebanyakan pengikutnya memiliki tingkat pengetahuan atau jnana yang tinggi, sedangkan bagi kelompok pertapa yang kebanyakan pengikutnya memiliki tingkat atau jnana yang masih rendah menggunakan sarana lelaban berupa segehan, caru , dan sebagainya, mulai dari segehan warna putih - kuning kekuatan berdamainya 3 hari, segehan manca warna kekuatan berdamainya 5 hari, dan segehan agung kekuatan berdamainya 15 hari .Caru brunbum kekuatan berdamainya dengan Butha Kala selama 6 bulan, Caru Manca Sato kekuatan berdamainya dengan Butha selama 1 tahun, Caru Manca Sanak kekuatan berdamainya dengan Butha Kala selama 5 tahun 5 bulan , Caru Resi Gana ( sehabis melakukan pecaruan semua ditanam, kekuatan berdama dengan Butha Kala selama 6 tahun, Caru Manca Kelud memiliki kekuatan berdamai dengan Butha Kala selama 8 tahun, Caru Balik Sumpah , memiliki kekuatan berdamai dengan para Butha Kala selama 9 tahun, Caru Tawur Gentuh meiliki kekuatan berdamai dengan para Butha Kala selama 10 tahun, sementara Caru Masepuh Agung kekuatan berdamainya 11 tahun, Caru Panca Wali Krama kekuatan berdamainya 12 tahun 6 bulan, Caru Eka Dasa Rudra kekuatan berdamai dengan Butha Kala 100 tahun, sementara Caru Malinggya Bhumi kekuatan berdamainya 400 tahun, sementara yang dikenal dengan Caru Arebhu Bhumi kekuatan berdamainya dengan para Bhuta Kala selama 1000 tahun. Paiketan Paguron Seruling Dewata termasuk kelompok yang berdamai dengan Bhuta dengan menggunakan sarana Pemusatan Pikiran ( Samadhi ) karena para pengikutnya kebanyakan tingkat pengetahuan ( jnana ) tinggi. sementara kelompok Resi Markandya menggunakan sarana berbagai korban sato karena para pengikutnya kebanyakan para petani dan pekerja yang kurang mampu bersemadhi memusatkan pikiran dan kebiasaan ini telah di warisi oleh masyarakat Bali Dwipa sampai sekarang.

Mantram Meditasi Panundung Bhuta

Ong...................Namo Siwa Ya................, ong Niat ingsun ngrangsukang yoga Samadhi Penundung Bhuta kang umalah para Bhuta Kala pegawe ala kabeh..................dst, Ong tumurun Betara Rudra lan Betara Kala saking ambara ngelayang masusupan ring angga sariranku, mayoga betara Rudra lan Betara Kala ring sariran ngulun mijil aken geni murub ring siwardwara, ring soca................................dst.......................

Meditasi Kanda Pat Panundung Bhuta ini mengajarkan pada kita cara untuk mengarahkan kekuatan Bhuta dalam diri kita untuk mengusir para Bhuta yang tidak mau berdamai dan sering mengganggu kita sekeluarga agar pergi dari pekarangan rumah yang kita tempati. Pada saat proses pengusiran para Bhuta akan merasa kesakitan seperti di timpuk batu, atau dilempar dibanting dipukul dengan tongkat dan semuanya menjerit kesakitan pada saat pembacaan mantram ini.

Mantram Meditasi Pemrelina Bhuta

Ong...................Namo Siwa Ya................, ong Niat ingsun ngrangsukang yoga Samadhi Pemrelina Bhuta kang mralina para Bhuta Kala pegawe ala kabeh luwirnia agringin jadma manusa, ngawe lara, adenda atma, angamet jiwa, amateni amejah jadma manusa...........................ong Bethara Rudra mesusupan ring angga sariran ngulun rumasuk saking siwadrawa anerus ring usus, anerus ring tangan tengen,............................ong Bethara Kala masusupan ring sariran ngulun , rumasuk saking siwadwara anerus ring uluhati anerus ring tangan kiwa.......................................dst..........

Meditasi ini mengajarkan kepada para siswa cara mengarahkan kekuatan Bhuta yang ada pada diri kita untuk membunuh dan menghancurkan para Bhuta yang suka mengganggu manusia yang setelah di usir datang balik atau kembali mengganggu kita sekeluarga agar semuanya mati, musnah terbakar tanpa bekas, jadi abu.

3. Meditasi Kandat Pat Rare

Kanda Pat Rare, terdiri dari 19 bentuk meditasi , dari 19 bentuk meditasi tersebut kebanyakan bersifat negatif atau merusak dan tiga yang bersifat potisif yaitu ( Meditasi Kanda Pat Pengancing Garba, Meditasi Kanda Pat Pemungkah Lawang , Meditasi Kanda Pat Pengempon Rare ) , ketiga meditasi yang bersifat positif ini harus dikuasai agar tidak bisa di ganggu oleh mereka yang menguasai Meditasi Kanda Pat Rare yang bersifat merusak .

Dalam meditasi " Pengancing Garbha ", dalam meditasi ini para siswa di latih bagaimana mengarahkan unsur kekuatan yang ada pada diri manusia ini agar dapat menutup pintu rahim wanita dan secara gaib untuk menolong orang yang sering keguguran dan susah atau gagal mempunyai anak. menjadi kuat rahimnya dan dapat hamil seperti wanita umumnya serta dapat mempunyai anak secara normal.

Mantram Meditasi Kanda Pat pengancing Garbha

Ong Namo Siwa Ya..................., Ong Niat Ingsun ngrangsukang yoga samadhi Pengancing Garbha kang anyesep, anyineb, angubet, angancing lawan cacupu pangakan maisi manik kemala winten wong istri manak seranta.................................ong....................sang kama bang sang kama petak aja sira mider sah saking...........................................dst...................

sementara " Meditasi Pemungkah Lawang " dalam meditasi ini para siswa di latih bagaimana mengarahkan kekuatan bathin untuk membuka garbha wanita yang melahirkan agar tidak mengalami kesulitan dalam melahirkan atau mendapatkan kemudahan dalam melahirkan, dan berbagai gangguan niskala yang berusaha mengganggu keselamatan ibu dan anak atau keduanya dapat di musnahkan.

Mantram Meditasi Kanda Pat Pemungkah Lawang

Ong Namo Siwa Ya..................., Ong Niat Ingsun ngrangsukang Yoga samadhi Pemungkah Lawang kang amungkah lawang, amungkah garbha wong istri manak seranta........................Ong Kuncang kancing idep aku Betara Siwa angelus akna kancing wesi, kancing jagat, kumaca kumadik Ung...................Ang.................Enggang..................dst....................

dan yang terakhir dari Kanda Pat Rare ini adalah " Pengempon Rare " , dalam meditasi ini para siswa dilatih bagaimana mengarahkan kekuatan bathin unutk melindungi bayi atay rare secara niskala dari berbagai gangguan ilmu hitam.

Mantram Meditasi Kanda Pat Pengempon Rare

Ong Namo Siwa Ya..................., Ong Niat Ingsun ngrangsukang yoga samadhi Pengempon rare kang anungkupin , angempu pepageh ring sang rare. ong......................Sang Hyang Kumara metemahan Manik Gumulung anungkupin sang rare rumasuk ring gedong batu masekap magenah ring tengahing segara sunia tan kasusupan ndening Batara Durga lan Betara Kala..............................................dst.......................

4. Meditasi Kanda Pat Sari

dalam meditasi Kanda Pat Sari terdiri dari 33 bentuk meditasi , dari ke 33 bentuk meditasi tersebut kebanyakan bersifat merusak atau negatif, sementara ada 3 bentuk meditasi Kanda Pat Sari yang bersifat positive yaitu ( Meditasi Sarining Merta, Meditasi Sarining Ucap, Meditasi Sarining Raksa ), dimana ketigannya harus di kuasai agar tidak di ganggu oleh mereka yang telah berhasil menguasai Kanda Pat Sari lainnya yang bersifat merusak.

Tuntunan Meditasi Kanda Pat Sari Saring Merta , dalam meditasi ini para siswa dilatih bagaimana mengarahkan kekuatan bathin unutk menghidupkan atau nguripang merta dalam diri yang merupakan penugrahan yang bermampaat dalam kehidupan , sementara dalam Meditasi Kanda Pat Sarining Ucap, para siswa dilatih bagaimana mengarahkan kekuatan bathin unutk menghidupkan atau nguripang kekuatan ucapan agar ucapan kata kata mengandung keuatan gaib yang maha dahsyat sehingga apa yang di ucapkan dipercaya banyak orang dan apa yang dikatakannya di turuti oleh banyak orang dna kekuatannya melebihi kekuatan sihir , dan apabila seseorang telah berlatih dengan sempurna apa yang di ucapkannya akan terjadi, makanya disarankan bagi mereka yang menguasai Meditasi Kanda Pat Sarining Ucap ini haruslah berhati hati dalam dalam ucapannya. sementara Meditasi kanda Pat Sarining Raksa, yang merupakan Meditasi Kanda Pat ke tiga yang bersifa positive, dalam meditasi ini para siswa dilatih bagaimana para siswa mengarahkan kekuatan bathin, untuk melindungi atma ( Raksa Atma ), untuk melindungi jiwa ( Raksa Jiwa ), melindungi Sabda ( Raksa Sabda ), melindungi Bayu ( Raksa Bayu ), dan melindungi Idep ( Raksa Idep ), sehingga kelima unsur kekuatan utama ( atma, jiwa, sabda, bayu, idep ) yang ada pada diri manusia menjadi sangat kuat dan kokoh dan tidak mudah di ganggu oleh orang lain dengan kekuatan ilmu hitamnya.

5. Meditasi Kanda Pat Nyama

Kada Pat Nyama terdiri dari 36 bentuk Meditasi, dari 36 bentuk meditasi tersebut kebanyakan bersifat merusak atau negatif, dan hanya 3 ( tiga ) dari bentuk Meditasi tersebut bersifat positif dan harus di kuasai dan di pelajari , ketiga tersebut adalah ( Meditasi kanda Pat Catur Sanak Raksa Kemit, Meditasi Kanda Pat Catur Sanak Merta Bhuana, Meditasi Catur Sanak Urip Waras ),

Meditasi Catur Sanak Raksa Kemit misalnya mengajarkan siswa dilatih bagaimana cara memenggil , cara berkomunikasi memerintah atau memberi tugas kepada Sang Catur Sanak ( Nyama Catur = empat saudara Sejati ), agar mau membantu kita sesuai dengan kebutuhan yaitu kebutuhan akan perlindungan gaib ( Ngraksa Kemit ) secara niskala selama satu hari satu malam untuk diri , keluarga dan harta benda milik kita agar tidak rusak , hilang dsb, ataupun tugas tugas lain sesuai dengan kebutuhan kita. adapun petikan Mantram adalah sebagai berikut :

Ong......Niat Ingsun ngrangsukang yoga semadhi Catur Sanak Raksa Kemit kang rumaksa kemit jiwa ragaku serahina wengi........................ih cai nyama catur Catur, Anggapati, Merajapati, Banaspati, Banaspatiraja.....................................ds t

Meditasi Catur Sanak Mertha Bhuana, mengajarkan kepada siswa dilatih bagaimana cara memanggil , cara berkomunikasi memerintah atau memberi tugas kepada sang Catur Sanak ( nyama Catur = empat saudara sejati ), agar mau membantu kita sesuai dengan kebutuhan yaitu kebutuhan akan untuk membantu dalam mencari harta berana, rejeki, sandang pangan secara niskala di alam semesta atau mertha bhuana. adapun petikan mantram adalah sebagai beikut :

Ong......Niat Ingsun ngrangsukang yoga semadhi Catur Sanak Mertha Bhuana kang angisep sarining merta bhuanan ........................ih cai nyama catur Catur, Anggapati, Merajapati, Banaspati, Banaspatiraja.....................................ds t

Sementara Meditasi Catur Sanak Urip Waras, mengajarkan kepada siswa dilatih bagaimana cara memanggil , cara berkomunikasi memerintah atau memberi tugas kepada sang Catur Sanak ( nyama Catur = empat saudara sejati ), agar mau membantu kita sesuai dengan kebutuhan yaitu kebutuhan akan untuk membantu mencapai kesehatan, kesembuhan dalam kehidupan ini ( Urip Waras ), sehingga dalam kehidupan ini kita selalu dalam keadaan sehat dan jarang terkena penyakit. adapun sepenggal mantram yang penulis sunting adalah sebagai berikut :

ih cai nyama catur Catur, Anggapati, Merajapati, Banaspati, Banaspatiraja...

anggapati magenah ring jantung , metu saking netra anerus ring tengen warasakna sekancan pinakit kinardin Dewa, Pitara, Pastu, Kutuk, Sumpah , Cor , Kapadrawa Dewa Pitara, Teka Waras...............................dst

6. Meditasi Kanda Pat Manusia Prakerti

Kanda Pat Manusa Prakerti terdiri dari 18 bentuk Meditasi , dari 18 bentuk meditasi tersebut kebanyakan bersifat negatif, hanya 3 Meditasi yang bersifat positif dan yang harus di kuasai dan di pelajari seperti ( Meditasi Pengampak Sabda Pawetuan Manusia Prakerti, Meditasi Penebasan Oton Manusa Prakerti, Meditasi Penyampet Sorong Manusa Prakerti ), melalui meditasi ini , yang diakhiri dengan Pediksan, seorang mempunyai wewenang secara niskala membuka sabda rahasia manusia dengan prakerti ( sifat bawaan ), orang yang lahir pada hari tertentu, bagaimana perawakannya, bagaimana sifat sifatnya, bagaimana rejekinya, sakit apa saja yang akan menimpanya, siapa bhuta kala yang bertugas menagih hutang secara niskala, jika melakukan " Pengelukatan Penebasan Oton ( bayuh Oton ), mantram apa yang dipakai dalam pengelukatan, berapa kali harus melukat penebasan oton dalam hidupnya, 1 kali, 2 kali , 3 kali dsb . adapun cuplikan mantramnya adalah sebagai berikut :

Ong Hyang Widhi,,,,,,,,Hyang Yamadipati ngulun minta waranugraha, wenang ngewacakang indik pawetuan manusa lan pekerti kabeh, sane kesejatiannia kapingit olih Dewata kabeh, tan keneng aku raja pinulah, luputa ngulun ring sekancan pastu kutuk, kapedrawwa dewa muang Pitara................................................dst

Sementara Meditasi Penebasan Oton Manusa Prakerti, melalui meditasi ini yang diakhiri oleh Pediksan, seseorang mempunyai wewenang untuk melakukan pengelukatan penebasan oton ( Bayuh Oton ), Bagaimana langkah langkah yang harus dilakukan dalam melakukan pengelukatan penebasan oton, Mantram pengelukatan apa yang harus dibacakan terhadap orang yang lahir pada hari tertentu seperti mislanya pengelukatan Siwa Geni, Baruna Geni, Wana Gemana, Marga Gemana, Tirta Gemana, Setra Gemana dan yang lainnya. adapun mantram secara sekilas adalah sebagai berikut :

Ong.....niat ingsun ngrangsukang yoga samadhi Penebasan Oton Manusa Prakerti kang ngawiwenang ngelaksanayang indik upakara pengelukatan penebasan oton manusa prakerti, Ong...Hyang Widhi, Hyang Yamadipati, ngulun minta waranugraha wenang ngelaksanayang penebasan Oton Manusa Prakerti inggih punika Pengelukatan Siwa Lingga...............................................................dst

Meditasi Penyampet Sorong Manusa Prakerti , adalah 3 Meditasi yang bersifat positf yang juga harus dikuasai, karena dengan meditasi ini diakhiri dengan Pediksan, seorang secara niskala mempunyai wewenang untuk melakukan upacara " Penyampet Sorong ", diajarkan dimana letak lubang " Sorong " yang harus di tutup ( sampet ), mantram apa yang dipakai dalam kegiatan Penyampet Sorong , seperti Mantram Surya Siu, mantram Penyampet Sorong serta sarana apa yang dipakai dalam kegiatan penyampet sorong : Tulang Bulusan, Tulang Tribulus, Ong di Kloping, Kangkang Yuyu Batu, Gigi Kakia Peran. adapun sedikit mantram yang penulis kasi gambaran adalah sebagai berikut :

Ong...........................Hyang Widhi , Hyang Yamadipati ngulun minta wara nugraha, wenang ngelaksanayang Penyampet Sorong rikala ngelaksanayang Pengelukatan Penebasan Oton Manusa Prakerti inggih punika wenang ngewacakang Mantram Surya Siu, Mantram Sucita, Mantram Penyampet Sorong Sane kesejatia kapingit .........................................................dst

7. Meditasi Kanda Pat Madu Muka

Dalam Pustaka Kanda Pat Muka ini ada 18 bentuk Meditasi, 15 bentuk meditasi bersifat merusak tatanan kehidupan manusia sedangkan 3 bentuk meditasi bersifat menunjang tatanan kehidupan manusia sehingga perlu dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan manusia yaitu Meditasi Tri Maya Sakti Murti, Meditasi Panca Ratna Wijaya Murti, dan Meditasi Dasa Surya Sumedang Murthi.

Meditasi Tri Maya Sakti Murti , mengajarkan siswa bagaimana cara menyatukan , memadukan kekuatan dan menggabungkan kekuatan bathin diri kita sendiri dengan kekuatan Ibu dan Bapak , sehingga terbentuk suatu kekuatan baru yang memiliki kekuatan yang luar biasa yang di namakan " Bayuning Tri Maya Sakti Murti ", dengan kekuatan gabungan ini kita mendapatkan anugrah dirgayusa , kita mampu mengatasi dan menawarkan wisya, cetik, kita dijauhkan dari segala macam penyakit, serta kekuatan gabungan ini mampu menjaga kesucian dengan menghilangkan segala sebel kandel, mala-papa petaka-lara -roga wigna dan sebagainya , adapun penggalan Mantram sebagai berikut :

Ong niat ingsun ngrangsukang Yoga Samadhi Tri Maya Sakti Murti kang anugrahaken dirgayusa, tan keneng sehananing wisya, cetik, racun, lan tan keneng sehananing pinakit, angruat dasa mala, sebel kandel, papa petaka, lara roga wigna.........ong idep aku Sang Hyang Kundi Swara matunggalan aku maring..........................dst...............

Meditasi Panca Ratna Wijaya Murti , mengajarkan siswa bagaimana cara menyatukan , memadukan kekuatan dan menggabungkan kekuatan bathin diri kita sendiri dengan kekuatan Sang Panca Maha Bhuta, sehingga terbentuk suatu kekuatan baru yang memiliki kekuatan yang luar biasa yang di namakan " Bayuning Panca Ratna Wijaya Murti ", dengan kekuatan gabungan ini kita mempunyai kemampuan baru , kemampuan tambahan yaitu mampu melukat diri , mampu menawarkan wisya, cetik, mampu memusnahkan segala sebel kandel-mala dan leteh, mampu mengalahkan satru musuh, mampu memusnahkan kesaktian , kadigjayaan , kawisesan musuh musuh kita, mampu mengusir dusta durjana , mampu mengusir dan memusnahkan pepasangan , pependeman, bebai, desti teluh , teranjana, mampu memusnahkan pagedeg, pemalas, mampu menjaga rare ( anak-bayi ) dan orang hamil dan mampu mengembangkan " sarwa swagina " segala macam kemampuan pekerjaan yang kita lakukan , adapun penggalan mantramnya adalah sebagai berikut :

Ong....niat ingsun ngrangsukang yoga samadhi Panca Ratna Wijaya Murti kang kang anglukat gering sarat, anawar wisya, cetil, upas, racun , amunah sumpah cor, upadrawa dewa muang pitara, anglebur sebel kandel , mala dan leteh ring angga sarira, angalahaken satru musuhku kabeh, amunah sarwa kawisesan, kadigjayaan , anulak dusta durjanan amunahaken pepasangan pependeman , bebai, desti, teluh teranjana amunah guna guna pemales lan pagedeg..................anguruip....................dst............

Meditasi Dasa Surya Sumedang Murti,
mengajarkan siswa bagaimana cara menyatukan , memadukan kekuatan dan menggabungkan kekuatan bathin diri kita sendiri dengan kekuatan Dewata Nawa Sanga , sehingga terbentuk suatu kekuatan baru yang memiliki kekuatan yang luar biasa yang di namakan " Bayuning Dasa Surya Sumedang Murti ", dengan kekuatan gabungan ini kita mempunyai kemampuan baru , kekuatan tambahan yaitu mampu menyerap dan memunahkan segala kekuatan lawan yang ingin mengganggu kita, apakah itu ajian, kawisesan, kadigjayaan, kesakten, lawan yang ingin mengganggu kita secara tiba tiba merasakan berbagai ilmu yang dimilikinya punah dan tidak berfungsi dihadapan kita. kita dikagumi dan dihormati oleh para Dewa, Manusia, dan Para Bhutakala, para Jin, Setan , Pri Prayangan, Samar, tidak berani dekat dengan kita, dan yang terlalu dekat dengan kita akan lumpuh ditanah kehilangan segala daya piala dan kekuatannya, kekuatan gabungan ini mampu memusnahkan dan menghilangkan berbagai unsur negatif yang ada dalam diri kita seperti sad Ripu ( enam musuh dalam tubuh ) , Sapta Timira ( tujuh kegelapan ) serta sifat sifat keraksasaan yang berkembang dalam diri kita. adapun penggalan mantramnya adalah sebagai berikut :

Ong Niat Ingsun Ngrangsukang Meditasi Dasa Surya Sumedang Murti, kang angisep lan amunahaken, sehananing ajian, kadigjayaan, kawisesan lan kesakten satru musuhku, watek para Dewa, Manusa pada asih, watek para leak, jin setan, pri prayangan, kaisep daya pialania pada nembah, pada melayu, amunah, angeseng sad ripu, sapta timira , angeseng menawa denawa ring angga sarira..............................dst....................

8. Meditasi Kanda Pat Pengaradan, dari sekian banyak bentuk meditasi yang sebagian besar merusak tatanan kehidupan manusia, terdapat 3 yang bersifat postive yang harus di pelajari, yaitu : Pengaradan Bhuta, Pengaradan Manusa dan Pengaradan Dewa.. Pengaradan Bhuta.
melalui meditasi ini kita diajarkan dan dilatih bagaiman menyerap , menarik dan memasukan kekuatan Bhuta agar menyatu dengan kekuatan manusa selanjutnya diarahkan pada penggunaan yang bersifat mulia berdasarkan tuntunan dharma.

Ong niat ingsun ngrangsukang yoga semadhi Pengaradan Bhuta kang angisep lan nunggalakna sehananing daya sakti para Bhuta kala Kabeh kang luluh masaria tunggal ring ingsun prasida ta ngulun muncar mumbul ikanang bayu................................dst.................

Ong Sanghyang Kunda Meles angurip Mantramku asing mati bangun pada kaurip........teka urip......teka urip................teka urip.............. dst.............

Sementara Pengaradan Manusa , kita di latih dan di ajarkan bagaimana menarik, menyerap dan memasukan kekuatan manusa yang digjaya, mumpuni dengan diri kita, kalau kita menyerap kekuatan Ki Gajah Mada, misalnya maka segala macam ilmu yang dimilikinya ketika beliau hidup akan terwujud dalam diri kita sehingga kemampuan , kedigjayaan, kawisesan, kasidian, kesakten kita akan meningkat pesat dalam waktu yang singkat. selanjutkan kekuatan itu dikendalikan dan di arahkan tentunya untuk tujuan yang mulia sesuai dengan tuntunan dharma.
Meditasi pengaradan Dewa, melalui meditasi ini kita di ajarkan dan dilatih bagaimana caranya menyerap kekuatan para Dewa, seperti misalnya kekuatan Dewa Siwa, kekuatan Dewa Wisnu, kekuatan Dewa Surya dan sebagainya , setelah kekuatan di gabungkan itu menyatu dengan diri selanjutnya dikendalikan dan di arahkan untuk tujuan uang mulia sesuai dengan tuntunan Dharma.

9. Meditasi Kanda Pat Krakah, dalam Pustaka Kanda Pat Krakah ini ada 12 bentuk meditasi, dimana 9 ( sembilan ), bentuk meditasi yang bersifat negative atau merusak tatanan kehidupan manusia dan ada 3 ( tiga ) bentuk meditasi yang bersifat menunjang tatanan kehudupan manusia sehingga perlu dipelajari dan di amalkan , ketiga bentuk meditasi tersebut adalah Meditasi Jnana Siddhi, Meditasi Pustaka Jati, Meditasi Jarwa Dirga Utama .
Meditasi jnana Siddhi, mengajarkan pada umat manusia bagaimana caranya Nyurat ( membaca / menulis ), dan bagaimana caranya Ngwacen ( membaca ), tanpa kesalahan berbagai bentuk rerajahan dan sastra jendra, serta bagaimana caranya agar manusia mendapatkan suatu kekuatan gaib berupa kemampuan berhak membuat dan membaca berbagai bentuk rerajahan dan sastra jendra tanpa terancam ( bebas ), dari pastu kutuk dan rajapinulah.
Meditasi Pustaka Jati, meditasi ini mengajarkan bagaimana manusia atau seseorang mampu menghidupkan berbagai bentuk rerajahan dan sastra jendra sehingga seolah olah hidup dan bernyawa sehingga dapat menerima ( diisi ), berbagai macam kekuatan gaib sesuai dengan yang di kehendaki, serta bagaimana seseorang mampu memperoleh kekuatan gaib sehingga memiliki daya sakti mampu menghidupkan ( nguripan) berbagai bentuk rerajahan dan sastra jendra dengan terbebas dari pastu kutuk dan raja pinulah.
Meditasi Jarwa Dirga Pluta, meditasi ini mengajarkan kepada umat manusia tentang bagaimana caranya mengisi berbagai macam rerajahan dan sastra jendra dengan berbagai kekuatan gaib melalui suatu proses yang dinamakan " Pasupati ", serta bagaimana caranya agar seseorang mempunyai kekuatan gaib / kemampuan sehingga berhak ( ngawiwenang ), memasupati berbagai bentuk rerajahan dan satra jendra dan terbebas dari pastu kutuk dan rajapinulah .


10. Meditasi Kanda Pat Prasanak, dalam Pustaka Kanda Pat Prasanak ini terdapat 18 ( delapan Belas ), bentuk meditasi , dimana 15 ( lima belas ) bentuk meditasi bersifat merusak tatanan kehidupan manusia , sedangkan ada 3 ( tiga ) bentuk meditasi yang bersifat menunjang kehidupan manusia dan wajib di pelajari, ketiga bentuk meditasi tersebut adalah : Meditasi Manusa Cenik Sakti Utama, Meditasi Manusa Sakti Sidhi Mandi, Meditasi Manusa Sakti Dharma Wisesa.
Meditasi Manusa Cetik Sakti Utama, meditasi ini mengajarkan pada umat manusia bagaimana caranya agar melalui meditasi berkomunikasi dengan nyama catur dan prasanaknya sehingga kita mendapat panugrahan memiliki kekuatan bebas tidak terkena sapa, pastu, kutuk , sumpah, tulah, tidak terkena santet, desti, teluh , teranjana, tidak terkena berbagai acep acepan-rerajahan-pepasangan-pependeman, tidak terkenan sesawangan-gegandu-gentawang-moro-sukik-ikik-parang-gombeng-bebekuk, tidak terkena berbagai guna guna , guna lanang-guna wadon-guna jawa-guna bali-gunan sasak-gunan rimrim dsb...
Meditasi Manusa Sakti Sakti Sidhi Mandi, meditasi ini mengajarkan umat manusia agar seseorang melalui meditasi berkomunikasi dengan nyama catur dan prasanaknya mendapatkan panugrahan daya sakti mampu mengguguli segala macam satru musuh, mengguguli kesakten-kawisesan dan kedigjayaan satru musuh kabeh. sesakti saktinya musuh tidak mampu mengalahkan kita selama kita menapak di pertiwi.
Meditasi Manusa Sakti Dharma Wisesa, meditasi ini mengajarkan umat manusia agar seseorang melalui meditasi berkomunikasi dengan nyama catur dan prasanaknya mendapatkan panugrahan mampu menyucikan diri sendiri, mampu ngeruat / ngelukat berbagai macam penyakit, mampu mengobati diri sendiri dan orang lain dari berbagai macam penyakit edan-buduh-gila-sedeng-gendeng-sableng..............

11. Meditasi Kanda Pat Pemurtian, 

12. Meditasi Kanda Pat Kaputusan 

13. Meditasi Kanda Pat Pasuk Wetu

14. Meditasi Kanda Pat Subiksa, 

15. Meditasi Kanda Pat Sukma, 

16. Meditasi Kanda Pat Moksa 

17. Meditasi Kanda Pat Dewa, 

18. Meditasi Kanda Pat Tanpa Sastra.

Penulis tidak akan menuangkannya di sini meditasi Kanda Pat ke 11 yaitu Meditasi Kanda Pat Pemurtian sampai Kanda Pat ke 18 yaitu Meditasi Tanpa Sastra ( karena keterbatasan akan media , bila berminat mengenal lebih jauh mengenai Kanda Pat, sebagai warisan asli yang diwariskan oleh para leluhur Bali Dwipa dari Paiketan Paguron Suling Dewata dari Pertapaan Candra Parwata yang maha agung, silahkan hubungi Pesraman Paiketan Seruling Dewata.